top of page

Memahami Tegangan Lampu LED: Faktor Penting untuk Menjaga Kualitas Pencahayaan



Lampu LED telah menjadi suatu komponen elektronik yang dapat digunakan untuk memancarkan cahaya monokromatik ketika ia diberikan tegangan maju. Terbuat dari bahan semikonduktor, lampu LED memiliki varian warna yang tergantung dari jenis bahan semikonduktor yang dipakainya. Dengan bentuk seperti bohlam, maka LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.


Meski memiliki ukuran yang lebih mungil, memakai lampu LED daripada lampu lainnya jelas lebih bermanfaat dan menguntungkan. Namun sekedar menggunakan tanpa tahu tegangan lampu LED, maka itu akan sia-sia, dikarenakan tegangan lampu LED itu adalah faktor penting dalam menjaga kualitas pencahayaan dari lampu LED. Nah untuk memahami tegangan lampu LED, maka Anda bisa simak lebih lengkap dan jelasnya di artikel kami ini!


Pemahaman Tegangan Lampu LED yang Penting untuk Anda Ketahui Semuanya


Untuk menggunakan lampu LED, maka dibutuhkanlah tegangan listrik, tegangan yang bekerja pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya yang dapat menggerakkan muatan listrik. Nah umumnya, lampu Light Emitting Diode atau lampu LED, adalah salah satu jenis lampu yang dapat bekerja antara 1.5 volt hingga 2 volt. Jenis lampu LED juga bisa disebut sebagai lampu yang tergolong paling hemat energi jika dibandingkan jenis lampu lainnya, tapi kelemahannya adalah harganya yang lebih mahal dibanding lampu lainnya.


Kebanyakan lampu LED yang sering dipakai untuk ruangan biasanya adalah yang berwarna putih. Namun jika melihat ke spektrum warna warni, warna putih itu sebenarnya tidak ada dalam spektrum pada lampu LED. Jadi lampu LED bisa menghasilkan warna putih jika tidak masuk dalam spektrum warna-warni, ternyata jelasnya warna pada lampu tersebut bisa diatur oleh color temperatur atau suhu warna. Nah ketika lampu dinyalakan dengan voltase listrik dari PLN yang tersedia, maka lampu pun akan mencharge baterai yang ada pada lampu, sehingga bisa menghasilkan cahaya.


Nah bila ada tertera beberapa volt pada lampu, maka itu menandakan bahwa lampu tersebut adalah lampu yang bisa menyala jika tegangan listrik yang dialirkan sesuai dengan voltase yang diminta oleh lampu LED. Contohnya jika ada lampu LED dengan tegangan lampu sebesar 220 V, maka tegangan listrik yang dibutuhkan adalah 220 Volt. Jadi lampu LED akan menyala dengan sempurna jika dialiri tegangan listrik sebesar 220 V, yang mana tegangan listrik standar pemerintah Indonesia yang dipakai saat ini memang 220 V.


Perlu diperhatikan, bila lampu LED sudah menunjukan tegangan listrik yang dibutuhkan, tetapi tegangan listrik di tempat Anda sudah tidak mencukupi, maka lampu LED pun bisa rusak. Sama halnya dengan Anda yang memang memakai produk yang membutuhkan tegangan dibawah 220 V, yang pastinya produk tersebut akan cepat rusak karena menampung tegangan yang lebih besar dari kapasitasnya. Oleh sebab itu, belilah lampu LED dengan tegangan 220 V.


Ada baiknya Anda membeli lampu LED dengan supply yang berjenis SMPS (switching mode power supply). Hal itu karena terkadang, tegangan pada rumah juga mengalami overvoltage dan undervoltage. Jadi sehingga dengan begitu, maka dengan membeli produk elektronik atau lampu dengan supply SMPS ini, maka produk elektronik Anda akan tetap stabil walau terjadi perubahan supply yang naik turun dari PLN.


Jadi itulah yang perlu Anda ketahui mengenai tegangan lampu LED yang menjadi faktor penting untuk menjaga kualitas pencahayaan. Kiranya jadi manfaat bagi Anda dan juga kepada semuanya. Untuk lampu terbaik dengan sistem otomatis serta hemat energi dan ramah lingkungan, maka lampu sensor Proforce adalah yang terbaik untuk Anda. Mengenai lampu sensor Proforce, Anda bisa mendapatkannya serta ketahui lebih lanjut di IndahJaya.com


Comments


bottom of page