Chain hoist sudah tidak asing bagi yang bekerja di industri besar seperti perkapalan, permesinan, manufaktur, logistic dan lainnya. Alat berat ini digunakan untuk mempermudah aktivitas dan operasional di industri tersebut.
Fungsi dari alat ini pada dasarnya adalah untuk mengangkat dan memindahkan barang-barang dengan bobot berat dan dalam jumlah banyak hanya dalam satu kali angkut. Tentu dengan menggunakan alat ini efektivitas dan efisiensi operasional produksi pun semakin meningkat.
Karena tidak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut tentu mustahil bagi tenaga manusia untuk mengangkat hingga berton-ton barang karena memiliki keterbatasan energi. Dengan adanya alat ini, pekerjaan memindahkan barang pun jadi lebih mudah, ringan, dan hemat waktu.
Mengenal Pengertian dari Chain Hoist
Seperti disinggung di atas bahwa fungsi alat ini pada dasarnya adalah untuk membantu mengangkat dan memindahkan barang. Alat ini biasanya dioperasikan oleh operator yang sudah terlatih menggunakan tombol dan komponen yang ada.
Alat ini dirancang dengan media rantai atau chain untuk memudahkan pengangkutan barang. Selain untuk mengangkat barang, chain hoist juga dapat berfungsi untuk menurunkan dan memindahkannya.
Sistem kerja alat ini adalah dengan memanfaatkan sling khusus atau tali kawat yang dipasang mengelilingi roda atau drum pada crane. Roda ini bisa menggunakan listrik sebagai sumber dayanya atau dioperasikan secara manual. Selain itu, ada juga bagian lifting untuk membantu pengangkatan.
Agar bisa mengangkat beban dengan bobot berat dan dalam jumlah banyak, maka dibutuhkan chain block part atau rantai dan hook atau pengait. Fungsi hook adalah sebagai tempat mengaitkan barang yang akan diangkat. Kapasitas alat ini mulai dari 500 kg hingga 5000 kg.
Perbedaan Setiap Jenis Chain Hoist
Ada beberapa macam jenis yang biasa digunakan di berbagai industri. Terutama bagi industri yang menggunakan banyak material berat untuk proses manufaktur atau operasional produksi. Dengan menggunakan alat ini, maka waktu dan tenaga pun dapat dihemat.
Alat ini pada dasarnya terbagi menjadi dua jenis berdasarkan sistem pengoperasiannya yakni manual dan electric. Masing-masing jenis tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang bisa disesuaikan dengan industri.
Baik chain hoist manual maupun electric, keduanya cukup sering digunakan oleh para pelaku industri konstruksi, manufaktur, maupun pabrik besar. Untuk industri yang membutuhkan kapasitas pengangkutan barang dengan bobot besar maka dibutuhkan jenis electric agar lebih cepat dan hemat waktu.
Sementara itu, hoist manual biasanya digunakan untuk skala dan kapasitas kecil karena untuk menggerakkannya masih menggunakan tenaga manusia. Otomatis ada keterbatasan dari segi waktu dan beban yang bisa diangkat oleh alat manual.
Sementara itu, pada chain hoist electric biasanya operator hanya berperan untuk mengoperasikan tombol pada alat tersebut. Jenis electric bisa dibilang lebih cepat dalam pengerjaan sebuah proyek dan biaya perawatannya juga cukup terjangkau.
Untuk industri dan proyek besar, mereka juga sering menggunakan chain block hoist listrik yang bervariasi menurut daya angkut dan tipe suspensi. Mulai dari 1 ton hingga 5 ton tergantung kebutuhan industri.
Masing-masing tipe dengan kapasitas tersebut juga terdiri dari tiga suspense yakni single phase, single speed, dan dual speed. Dari segi harga tentu juga ada perbedaan untuk masing-masing jenis tersebut.
Anda bisa memilih jenis yang disebutkan di atas sesuai dengan kebutuhan dan budget yang dimiliki. Karena setiap industri biasanya memiliki kebutuhan chain hoist berbeda menurut kapasitas barang yang harus diangkut.
Kommentare